Sabtu, 08 Oktober 2016

Installasi Ubuntu via VirtualBox

VirtualBox bisa di dapatkan di link berikut : https://www.virtualbox.org/wiki/Downloads

Berikut langkah-langkah persiapan pada VirtualBox untuk installasi Ubuntu :


1. Menentukan nama Virtual Machine, Type Sistem Operasi, dan versi apa yang akan di gunakan.


2. Alokasi memori (RAM) gunakan sesuai kebutuhan, tapi karena kita akan menginstall ubuntu server, 1GB RAM sudah lebih dari cukup, tetapi jika RAM kita tumpeh-tumpeh (lebih) di lebihkan pun tak mengapa.


3. Untuk alokasi harddisk pilih "Create a virtual hard disk now".


4. Hard disk file type, pilih VDI (Virtual Disk Image).


5. Storage on physical hard disk, pilih "Dynamically allocated".


6. File location and size, di beri saja sesusai kebutuhan. Karena kita akan menginstall versi server 10GB cukup menurut saya.


7. Pada setting tahap 1, pilih storage lalu masukan file ISO "ubuntu-16.04.1-server-amd64.iso"


8. Masih setting tahap 1, pastikan file ISO sudah di input.


9. Setting tahap 2, pada bagian network #adapter1 pilih "bridge adapter" lalu opsinya pilih wireless adapter. Seperti 2 gambar berikut.



Selanjutnya tahap installasi Ubuntu via VirtualBox

Pada dasarnya, untuk mengintall Ubuntu server sama saja dengan OS pada umumnya,
ataupun Ubuntu desktop edition. Hanya saja, pada Ubuntu server edition
ini tidak terdapat tampilan GUI-nya. Hanya berbasis Console atau CLI.

1. Ini tahap selanjutnya setelah kita menekan tombol Start pada VirtualBox. Ini adalah tahap
pemilihan bahasa yang akan digunakan pada proses installasi ini. Sesuaikan dengan selera.


2. Tekan Enter pada bagian installasi Ubuntu.


3. Pilih Bahasa yang akan diterapkan pada ubuntu-server.


4. Pilih negara untuk Time Zone. Other > Asia > Indonesia. Seperti gambar di bawah ini.




5. Pilih local setting.


6. Pemilihan keyboard layout. Pilih “No”, untuk menyetting secara
manual pada tahap berikutnya.


7. Pilih Country/Origin Keyboard “English US".


8. Pilih keyboard layout "English US".


9. Hostname  adalah  nama  komputer.  Set  sesuai  keinginan.


10. Set User Account yang akan menjadi Default Administrator. Full name
bisa menggunakan karakter spasi.


11. Masukan  username  yang  akan  digunakan  untuk  login.  Tidak  boleh
menggunakan karakter spasi.


12. Masukan password untuk login, boleh mudah dan boleh rumit, tapi saya sarankan gunakan password yang rumit tapi mudah di hapal oleh anda.


13. Ketik ulang password yang sama.



14. Pada pertanyaan "Encrypt your home directory?" pilih yes.


15. Konfigurasi waktu, pilih "yes".


16. Pada metode partisi, pilih "Guided - use entire disk".


17. Pilih disk untuk membuat partisi.


18. Pilih  “yes”  untuk melanjutkan. Dengan asumsi, hardisk  baru/kosong.
Karena semua data akan diformat.


19. Konfigurasi paket manager, kosongkan saja untuk saat ini.


20. Jika  ingin  memperbaharui  system  dengan  otomatis,  pilih  automatic
update. Automatic update merupakan kenyamanan, tetapi terkadang
menyebabkan permasalahan. Lebih baik pilih Update manual saja.


21. Penginstallan  paket  sebaiknya  dilakukan  setelah  selesai  installasi.
Sesuaikan dengan kebutuhan saja.


22. Install group loader (menu jika ada OS lain dalam hardisk) “Yes”.


23. Installasi selesai, pilih continue untuk merestart komputer.


24. Boot sistem dan akan menampilkan prompt login. Login dengan user yang sudah diset ketika instalasi.


sekian
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pageviews